Mindset / Pola pikir
Mindset / Pola pikir
Mindset
adalah pola pikir yang mempengaruhi pola kerja. Perilaku seseorang
dipengaruhi oleh pola pikirnya. Seseorang melakukan sesuatu karena
didorong dan digerakkan oleh pola pikirnya. Jadi, kalau kita mau merubah
perilaku seseorang maka pola pikirnya dulu yang harus dirubah
Apa itu mindset?
Sering kali kita mendengar kata mindset tetapi mungkin kita belum tahu
apa arti mindset. Mindset sebenarnya dua kata bahsa Inggris yang
digabung menjadi satu yaitu “mind” dan “set”. Mind berarti pikiran,
akal, ingatan. Sedangkan “set” adalah kumpulan, perangkat. Jadi secara
harafiah diartikan sebagai kumpulan atau perangkat pikiran atau akal
atau ingatan. Tetapi sebenarnya maksudnya bukan seperti itu, tetapi yang
saya maksud mindset disini adalah pola pikir yang mempengaruhi pola
kerja.
Sebagaimana
difinisi mindset diatas yaitu pola pikir yang mempengaruhi pola kerja,
demikian juga Michel Jordan, dalam setiap kali pertandingan basketnya,
pola kerja dia dipengaruhi oleh pola pikirnya (mindsetnya). Mindsetnya
adalah bahwa dalam setiap pertandingan yang dia hadapi, dia selalu
bilang kepada dirinya “ini adalah pertandingan terakhir saya, jadi saya
harus bermain sebaik mungkin (I will do it my best because this is my
last game!)”. Inilah yang memompa energi Jordan yang menyemangati untuk
tidak mudah menyerah, kalimat ini kalau dia ucapkan lebih kuat
pengaruhnya dari pada energi drink yang dia minum, kalimat ini seperti
vitamin yang memberi tenaga, yang memberi stamina (daya tahan) dan
ketahanan fisik (endurance) yang luar biasa seolah-olah tidak pernah
kehabisan tenaga.
Manusia
pada umumnya dalam melakukan sesuatu pasti lebih dulu orang tersebut
karena didorong oleh pola berfikirnya. Jadi pola pikirlah yang
menggerakkan, mendorong atau yang menjadi landasan mengapa seseorang
melakukan sesuatu. Itulah sebabnya kalau kita hendak melarang seseorang
untuk tidak melakukan suatu hal atau sebaliknya mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu maka hal pertama yang harus dipengaruhi lebih
dulu adalah pola pikirnya, jalan pikirannya yang diubah dulu. Kita bisa
saja melarang seseorang untuk tidak melakukan sesuatu atau mendorong
seseorang melakukan sesuatu tetapi jika tanpa merubah pola pikirnya
lebih dulu maka tidak akan menghasilkan suatu perubahan hasil yang
permanen atau perubahan yang berarti. Kalau kita ingin merubah perilakau
seseorang dengan hasil yang lebih permanen atau lebih berarti maka yang
harus dipengaruhi pertama kali adalah pola pikirnya.
Sebagai contoh misalnya kalau kita punya anak yang malas belajar dan
maunya hanya main terus, dan kita ingin anak kita supaya mau rajin
belajar, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah merubah pola
pikirnya mengapa belajar itu penting, yaitu dengan memberi nasehat bahwa
kalau mau pinter, mau berhasil, mau jadi insinyur (kalau cita-citanya
jadi insinyur) dll., kita harus menjabarkan syarat-syarat bagaimana
menjadi seorang yang berhasil dan kalau perlu memberi contoh-contoh
kepada anak kita tentang orang-orang yang sudah berhasil meraih
cita-cita. Mereka yang sudah berhasil meraih cita-cita mereka sudah
pasti mereka bekerja keras dan terbiasa mendisiplinkan diri dengan terus
belajar dan bekerja giat guna meraih cita-citanya itu. Dengan melarang
dan memarahi saja tidak cukup, itu hanya akan merubah cara kerja secara
sementara. Kalau ada orang tuanya mau disiplin, mau belajat, giliran
tidak dilihat oleh orang tuanya, maka kembali lagi ke kebiasaan
jeleknya. Ini artinya apa? Ini artinya mindsetnya belum berubah. Ubahlah
mindset maka berubahlah seseorang menjadi benar-benar seperti yang kita
inginkan. Ubah pola pikirnya maka akan berubah pola kerjanya.
Demikian juga kalau kita hendak “menyemangati” karyawan kita dalam
bekerja, maka hal pertama yang kita harus rubah, kita pengaruhi dalam
diri karyawan kita adalah pola pikirnya. Bagaimana caranya? Misalnya,
ajaklah dan libatkan dalam membahas suatu planning dalam bidangnya
(departemennya) dan diskusikanlah bersama, libatkanlah dalam menganalisa
baik-buruknya, untung ruginya, kuat dan lemahnya (strong-point dan weak
point) dari rencana kerja yang telah disusun bersama tersebut. Ajaklah
juga menganalisa bagaimana mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan
terburuk yang mungkin terjadi. Ini akan mempengaruhi secara tidak
langsung pola pikirnya yang nantinya akan berpengaruh pada pola
kerjanya. Kenapa? karena karyawan kita tahu rencana yang susun, dia
merasa ikut “memiliki” dihargai idenya, logika berfikirnya dll. Pola
pikir berubah… pola kerja berubah!
Pendek kata pola pikirnya yang dipengaruhi dulu, maka perilaku pasti
berubah. Pola pikirnya berubah, maka pola kerja juga berubah. Pasti
bisa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar