Ta`lim Muta`alim Tiga Perkara
فَيَنْـبَغِى
لِلْإِنْسَانِ أَنْ لاَيَغْفُلَ عَنْ نَفْسِهِ ، مَا يَنْفَعُهَا وَما
يَضُرُّهَا ، فِى أُوْلَهَا وَآُخْرَهَا ، فَيَسْتَجْلِبُ مَا يَنْفَعُهَا
وَيَجْتَنِبُ مَا يَضُرُّهَا ، كَيلاَيَكُوْنَ عَقْلُهُ وَعِلْمُهُ حُجَّةً
عَلَيْهِ ، فَيَزْدَادَ عُقُوْبَةً ، نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ سُخْطِهِ
وَعِقَابِهِ
Dalam Kitab Ta`lim Muta`alim dijelaskan bahwa sangat penting bagi
setiap manusia untuk menjalankan tiga perkara, sehingga diharapkan
apabila mampu menjalankanya Insya Alloh dalam diri kita akan tertanam
satu kepribadian yang selau mengejar sesuatu yang dapat memberi manfaat
buat dirinya dan menjauhi perkara yang memberikan madhorot buat dirinya
serta semua ilmu yang didapatkannya tidak akan jadi dalil atau hujjah
yang dapat mencelakakan dirinya. Amin.
Adapun tiga perkara tersebut seperti yang dijelaskan dalam Kitab Ta`lim Muta`alim, adalah:
1. Jangan Lupa Terhadap Diri Sendiri
وَ لا تَكُونُوا كَالَّذينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْساهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولئِكَ هُمُ الْفاسِقُونَ
Dan janganlah keadaan kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah,
lalu Allah pun membuatnya lupa kepada dirinya sendiri; itulah
orang-orang yang fasik. (QS Al Hasyr 19)
Artinya menurut tafsir dari Ibnu Katsir ialah; “Janganlah kamu lupa
mengingat kepada Allah, atau zikir. Karena bila kamu telah lupa
mengingat Allah, Allah pun akan membuat lupa apa-apa yang patut
dikerjakan untuk kepentingan dirimu sendiri, yang akan membawa manfaat
bagimu di akhir kelak kemudian hari.
Ibnul Qayyim menulis tentang Tafsir ayat ini
dalam kitabnya “Darus Sa`adah” (Negeri Bahagia); “Perhatikan ayat ini,
niscaya akan engkau dapati di dalamnya arti yang sangat mulia dan dalam.
Yaitu bahwa barangsiapa yang lupa kepada Tuhannya, Tuhan akan
membuatnya lupa kepada dirinya sendiri, sehingga dia tidak mengenal lagi
siapa sebenamya dirinya dan apa yang perlu untuk kebahagiaan dirinya.
Bahkan dia pun akan dibuat lupa apa jalan hidup yang akan ditempuhnya
untuk kebahagiaan dirinya sendiri baik untuk ke¬hidupan dunia sekarang
atau kehidupan akhirat kelak, sehingga dia hidup dalam kekosongan dan
hampa, sama saja dengan binatang ternak yang dihalau-halau.
Bahkan kadang-kadang binatang ternak itu lebih tahu apa yang baik
untuk memelihara hidupnya dengan petunjuk naluri yang dianugerahkan
Tuhan kepadanya. Tetapi manusia yang telah lupa diri ini, dia telah
keluar dari garis fihratnya, yang dengan itu dia diciptakan. Dia telah
lupa kepada Tuhannya, maka dia dibuat lupa oleh Tuhan kepada dirinya
sendiri sehingga dia tidak ingat lagi bagaimana supaya diri itu mencapai
kesempumaan dan bagaimana agar dia bersih, bagaimana supaya dia mencapai bahagian kini dan esok.
Di ujung ayat dijelaskanlah bagaimana kedudukan orang itu dalam pandangan Alloh SWT;
أُولئِكَ هُمُ الْفاسِقُونَ
“Itulah orang-orang yang fasik.” (ujung ayat.19).
Yaitu bahwa perjalanan hidupnya tidak melalui aturan, sebab itu kucar-kacir dan celaka terus.
2. Jangan Lupa Terhadap Perkara yang Memberi Manfaat Di dunia dan Akhirat Buat Dirinya.
Hadits Rosululloh SAW:
اِغْتَنِمْ
خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ , وَصِحَّتَكَ قَبْلَ
سَقَمِكَ , وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ , وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغُلِكَ ,
وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
Gunakan lima perkara sebelum
datang lima perkara : Gunakanlah masa mudamu sebelum masa tuamu, masa
sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum miskinmu, masa
lapangmu sebelum datang masa sibukmu dan masa hidupmu sebelum datang
matimu.” ( HR. Muslim, Tirmidzi dari Amru bin Maimun)
3. Jangan Lupa Terhadap Perkara yang Memberi Madharat Di dunia dan Akhirat Buat Dirinya.
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى
الله عليه وسلم: مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ
يَعْنِيْهِ
Dari Abu Hurairah radhiallahunhu dia
berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Merupakan
tanda baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang tidak
berguna baginya. (Hadits Hasan riwayat Turmuzi dan lainnya)
Ada sepuluh perkara yang tidak membawa manfaat sama sekali:
- Ilmu yang tidak di amalkan
- Amal yang tidak ikhlas
- Harta yang tidak di tujukan utnuk Akhirat
- Hati yang tidak mencintai Alloh
- Badan yang tidak taat dan tidak mengabdi kepada-Nya
- Pemikiran yang berputar-putar pada sesuatu yang tidak bermanfaat
- Kecintaan yang tidak di ridhai Alloh dan tidak menjalankan perintah-Nya
- Waktu yang terbuang, yang tidak digunakan untuk mengetahui Alloh dan mendekatkan diri kepada-Nya
- Pengabdian yang tidak mendekatkan diri kepada-Nya, tidak juga mendatangkan kemaslahatan bagi dunia
- Rasa takut dan berharap kepada orang. Padahal nasib orang itu ada di tangan Alloh. Orang itu sendiri tidak memiliki untuk dirinya bahaya, manfaat, kematian dan kehidupan kecuali dengan izin Alloh.
(Ibnu Qoyyim Al Jauziyah dalam Al Fawa’id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar