Pola Pikir (Mind Setting)
1. Sebutkan 5 (lima) contoh pola pikir
yang bersumber dari keturunan:
Jawab :
-
Anak
lelaki mewarisi cara berfikir ayahnya yang egois dan pemarah.
-
Anak
perempuan yang mewarisi cara berfikir ibunya yang lembut dan penuh
dengan kasih.
-
Imprint → peristiwa masa lalu
yang sangat membekas → bijaksana dan rajin bekerja
2. Sebutkan 5 (lima) contoh pola pikir
yang bersumber dari proses sosial.
Jawab :
1. Tarzan hidup dihutan →
kelakuan seperti monyet.
2. Linggkungan preman →
preman
3. Lingkungan taat beragama →
soleh
4. Bergaul dengan orang sukses →
sukses
5. Berandalan →
jadi berndal
3.
Pola pikir mana yang paling ideal diterapkan untuk sosok seorang PNS, dan coba
sebutkan alasannya!
Jawab :
1. Optimis → Percaya bahwa tidak
ada sesuatu yang tidak mungkin.
2. Realistis →
Mengalahkan rasa takut dari hal negatif dan melihat sesuatu tanpa menggunakan
emosi lalu membuat rencana kerja secara bertahap dengan penuh percaya diri.
4. Coba anda tuliskan dalam secarik kertas
”Apa tujuan anda bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil”.
Jawab :
Tujuannya : sebagai aparatur
Negara yang bertugas sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat yang baik dalam
memberikan pelayanan yang adil kepada masyarakat.
5. Apa cita-cita (target) yang ingin anda
capai selama bekerja sebagai PNS?
Jawab :
- Berusaha meningkatkan
kompetensi diri
- Berusaha bersikap
realistis dan tidak rentan terhadap perubahan
- Bekerja secara
professional berdasarkan peraturan yang berlaku.
6. Diskusikan dalam kelompok, coba anda
sebutkan 10 (sepuluh) hal yang pernah anda alami/dengar/lihat tentang pola
pikir Pegawai Negeri Sipil yang dianggap negatif oleh masyarakat.
Jawab :
1. Kepekaan terhadap keluhan masyarakat
dinilai rendah.
2. Budaya KKN yang menjiwai sebagaian
aparat.
3. Terjadi arogansi pejabat dan
penyalahgunaan kekuasaan.
4. Sering terjadi penyimpangan dan
kesalahan dalam kebijakan public yang berdampak luas pada masyarakat.
5. Dalam praktek dilapangan sulit
dibedakan antara ikhlas dan tidak ikhlas, jujur dan tidak jujur.
6. Banyak aparatur yang integritas,
loyalitas dan profesionalnya rendah.
7. Sifat individualisme lebih menonjol
dibandingkan dengan kebersamaan.
8. Tidak ada sanksi yang jelas dan tegas
jika pegawai melanggar hokum.
9. Sistem seleksi yang masih kurang
transparan.
10. Banak aparatur belum memahami makna
keadilan dan keterbukaan.
7. Perubahan kesadaran berpikir aparatur
pemerintah dari pola pikir Goverment menuju pola piker Governance membuat
pelayanan publik lebih bersifat responsif, representatif dan responsibel. Coba
diskusikan bagaimana anda bisa menghasilkan pelayanan yang berkualitas sesuai
dengan suara dan pilihan masyarakat.
Pelayanan publik yang
berkualitas adalah memang merupakan hak setiap warga Negara. Dimana tuntutan
masyarakat pada era desentralisasi terhadap pelayanan publik yang berkualitas
akan semakin menguat. Oleh karena itu, kredibilitas pemerintah sangat
ditentukan oleh kemampuannya mengatasi berbagai permasalahan di atas sehingga
mampu menyediakan pelayanan publik yang memuaskan masyarakat sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya.
Dalam hal ini, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dalam membuat pelayanan
yang berkualitas,diantaranya yaitu dengan meningkatkan citra positif dimata
masyarakat sebagai yang dilayani, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Membangun citra diri
positif dalam membangun pelayanan, dan
- Berusaha mengenal dan
mengerti karakter masyarakat yang dilayani, termasuk didalamnya mengerti dan
memahami apa yang diinginkan masyarakat.
Selain itu, ada
beberapa hal perlu dimunculkan dalam memaksimalkan pelayanan yang berkualitas
ini, diantaranya yaitu :
- Perlu dibuat
penetapan standar pelayanan sebagai salah satu komitmen penyelenggara pelayanan
publik
- Diadakan penilaian
kepuasan masyarakat atas pelayanan yang telah diberikan oleh penyelenggara
pelayanan publik dalam menjaga kepuasan masyarakat, dan
- Dibuat system
pengaduan masyarakat sebagai salah satu upaya penyelenggara pelayanan dalam
menampung aspirasi masyarakat dalam menjaga kekonsistenannya menjaga pelayanan
public yang berkualitas
Selain dari itu, tak
lupa juga perlu adanya dukungan dari birokrasi yang mendukung semua aktivitas
penyelenggara dalam melaksanakan pelayanan public agar menjadi maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar