Jumat, 20 Desember 2013

Pola Pikir (Mind Setting)

1.   Sebutkan 5 (lima) contoh pola pikir yang bersumber dari keturunan:
      Jawab :
-          Anak lelaki mewarisi cara berfikir ayahnya yang egois dan pemarah.
-          Anak perempuan yang mewarisi cara berfikir ibunya yang lembut dan penuh dengan kasih.
-           Imprint peristiwa masa lalu yang sangat membekas bijaksana dan rajin bekerja

2.    Sebutkan 5 (lima) contoh pola pikir yang bersumber dari proses sosial.
      Jawab :
1.    Tarzan hidup dihutan kelakuan seperti monyet.
2.    Linggkungan preman preman
3.    Lingkungan taat beragama soleh
4.    Bergaul dengan orang sukses sukses
5.    Berandalan jadi berndal

3. Pola pikir mana yang paling ideal diterapkan untuk sosok seorang PNS, dan coba sebutkan alasannya!
Jawab :
1.    Optimis Percaya bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin.
2.    Realistis Mengalahkan rasa takut dari hal negatif dan melihat sesuatu tanpa menggunakan emosi lalu membuat rencana kerja secara bertahap dengan penuh percaya diri.


4.    Coba anda tuliskan dalam secarik kertas ”Apa tujuan anda bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil”.
Jawab :
Tujuannya : sebagai aparatur Negara yang bertugas sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat yang baik dalam memberikan pelayanan yang adil kepada masyarakat.

5.    Apa cita-cita (target) yang ingin anda capai selama bekerja sebagai PNS?
Jawab :
-       Berusaha meningkatkan kompetensi diri
-       Berusaha bersikap realistis dan tidak rentan terhadap perubahan
-       Bekerja secara professional berdasarkan peraturan yang berlaku.

6.    Diskusikan dalam kelompok, coba anda sebutkan 10 (sepuluh) hal yang pernah anda alami/dengar/lihat tentang pola pikir Pegawai Negeri Sipil yang dianggap negatif oleh masyarakat.
Jawab :
1.    Kepekaan terhadap keluhan masyarakat dinilai rendah.
2.    Budaya KKN yang menjiwai sebagaian aparat.
3.    Terjadi arogansi pejabat dan penyalahgunaan kekuasaan.
4.    Sering terjadi penyimpangan dan kesalahan dalam kebijakan public yang berdampak luas pada masyarakat.
5.    Dalam praktek dilapangan sulit dibedakan antara ikhlas dan tidak ikhlas, jujur dan tidak jujur.
6.    Banyak aparatur yang integritas, loyalitas dan profesionalnya rendah.
7.    Sifat individualisme lebih menonjol dibandingkan dengan kebersamaan.
8.    Tidak ada sanksi yang jelas dan tegas jika pegawai melanggar hokum.
9.    Sistem seleksi yang masih kurang transparan.
10.  Banak aparatur belum memahami makna keadilan dan keterbukaan.

7.    Perubahan kesadaran berpikir aparatur pemerintah dari pola pikir Goverment menuju pola piker Governance membuat pelayanan publik lebih bersifat responsif, representatif dan responsibel. Coba diskusikan bagaimana anda bisa menghasilkan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan suara dan pilihan masyarakat.

Pelayanan publik yang berkualitas adalah memang merupakan hak setiap warga Negara. Dimana tuntutan masyarakat pada era desentralisasi terhadap pelayanan publik yang berkualitas akan semakin menguat. Oleh karena itu, kredibilitas pemerintah sangat ditentukan oleh kemampuannya mengatasi berbagai permasalahan di atas sehingga mampu menyediakan pelayanan publik yang memuaskan masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Dalam hal ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dalam membuat pelayanan yang berkualitas,diantaranya yaitu dengan meningkatkan citra positif dimata masyarakat sebagai yang dilayani, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
-       Membangun citra diri positif dalam membangun pelayanan, dan
-       Berusaha mengenal dan mengerti karakter masyarakat yang dilayani, termasuk didalamnya mengerti dan memahami apa yang diinginkan masyarakat.
Selain itu, ada beberapa hal perlu dimunculkan dalam memaksimalkan pelayanan yang berkualitas ini, diantaranya yaitu :
-       Perlu dibuat penetapan standar pelayanan sebagai salah satu komitmen penyelenggara pelayanan publik
-       Diadakan penilaian kepuasan masyarakat atas pelayanan yang telah diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik dalam menjaga kepuasan masyarakat, dan
-       Dibuat system pengaduan masyarakat sebagai salah satu upaya penyelenggara pelayanan dalam menampung aspirasi masyarakat dalam menjaga kekonsistenannya menjaga pelayanan public yang berkualitas
Selain dari itu, tak lupa juga perlu adanya dukungan dari birokrasi yang mendukung semua aktivitas penyelenggara dalam melaksanakan pelayanan public agar menjadi maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar