Mengapa Kita Harus Segera Bertaubat Sebelum Terlambat?
Taubat adalah kewajiban setiap muslim. Namun,
tak jarang kita menunda-nunda untuk bertaubat dengan berbagai alasan. Padahal,
menunda taubat sangatlah berbahaya karena kita tidak pernah tahu kapan ajal
akan menjemput.
Bagaimana jika tiba-tiba malaikat maut datang
sementara kita belum sempat bertaubat? Sungguh, alangkah ruginya jika kita
harus menghadap Allah dalam keadaan bergelimang dosa.
Tulisan ini membahas tentang pentingnya
menyegerakan taubat, bahaya menunda-nunda taubat, syarat dan cara bertaubat
yang benar, serta tips menjaga konsistensi setelah bertaubat.
Berikut uraiannya:
Apa pentingnya
menyegerakan bertaubat?
Taubat adalah pintu yang selalu terbuka bagi
setiap hamba yang ingin kembali ke jalan Allah. Rasulullah ﷺ
bersabda:
قَالَ
اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي
Artinya, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai
prasangka hamba-Ku pada-Ku, dan Aku bersamanya jika ia mengingat-Ku.” (HR.
Bukhari no. 7405 dan Muslim no. 2675)
Hadits ini menunjukkan betapa Allah sangat
rindu pada taubat hamba-Nya. Maka, segerakanlah bertaubat sebelum pintu taubat
tertutup ketika ajal tiba.
Mengapa kita sering
menunda-nunda untuk bertaubat?
Salah satu tipu daya setan adalah membisikkan
agar kita menunda-nunda taubat. Ia membuat kita merasa masih muda, masih punya
banyak waktu, sehingga taubat bisa dilakukan nanti-nanti. Padahal Allah
berfirman:
وَتُوبُوا
إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur: 31)
Apa akibatnya jika kita
terus menunda taubat hingga ajal menjemput?
Ajal bisa datang kapan saja tanpa bisa kita
duga. Jika kematian tiba-tiba datang sementara kita belum bertaubat, maka
celakalah kita. Allah berfirman:
وَلَيْسَتِ
التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ
الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ
“Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari
orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada
seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: “Sesungguhnya saya
bertaubat sekarang”.” (QS. An-Nisa: 18)
Maka jangan menunggu sampai sakaratul maut
baru menyesal dan ingin bertaubat. Bisa jadi taubat kita sudah tidak diterima
lagi ketika itu.
Apa saja syarat-syarat
taubat yang diterima Allah?
Taubat yang diterima Allah harus memenuhi
syarat-syarat berikut:
1.
Menyesali
perbuatan dosa yang telah dilakukan
2.
Meninggalkan
dan berhenti total dari perbuatan dosa tersebut
3.
Bertekad
untuk tidak mengulanginya lagi
4.
Mengembalikan
hak orang lain jika dosanya terkait dengan sesama manusia
Rasulullah ﷺ bersabda:
النَّدَمُ
تَوْبَةٌ
“Penyesalan adalah taubat.” (HR. Ibnu Majah
no. 4252, dishahihkan Al-Albani)
Bagaimana cara bertaubat
yang benar menurut Islam?
Cara bertaubat yang diajarkan dalam Islam adalah:
1.
Berhenti
seketika dari perbuatan dosa
2.
Menyesali
dengan sepenuh hati atas dosa yang dilakukan
3.
Beristighfar
dan memohon ampunan kepada Allah
4.
Bertekad
untuk tidak mengulangi dosa tersebut
5.
Banyak
melakukan amal saleh dan kebajikan
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَن
يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ
اللَّهَ غَفُورًا رَّحِيمًا
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan
dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia
mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa’: 110)
Kapan waktu yang paling
tepat untuk bertaubat?
Waktu terbaik untuk bertaubat adalah sekarang,
sebelum terlambat. Jangan menunda-nunda karena kita tidak tahu kapan ajal
menjemput.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Nabi ﷺ bersabda:
بَادِرُوا
بِالْأَعْمَالِ سَبْعًا، هَلْ تَنْتَظِرُونَ إِلَّا فَقْرًا مُنْسِيًا، أَوْ غِنًى
مُطْغِيًا، أَوْ مَرَضًا مُفْسِدًا، أَوْ هَرَمًا مُفَنِّدًا، أَوْ مَوْتًا
مُجْهِزًا، أَوِ الدَّجَّالَ فَشَرُّ غَائِبٍ يُنْتَظَرُ، أَوِ السَّاعَةَ
فَالسَّاعَةُ أَدْهَى وَأَمَرُّ
“Bersegeralah kalian beramal sebelum datang
tujuh perkara: apakah kalian menunggu kefakiran yang melupakan, kekayaan yang
menyebabkan sewenang-wenang, sakit yang merusak, tua renta yang menghilangkan akal
sehat, mati mendadak, atau kedatangan Dajjal yang merupakan seburuk-buruk yang
dinanti kedatangannya, atau hari Kiamat yang lebih dahsyat lagi dan lebih pahit
siksaannya.” (HR. At-Tirmidzi no. 2306, ia berkata: “Hadits hasan”, dishahihkan
Al-Albani)
Apa yang dimaksud dengan
taubatan nasuha dalam Al-Qur’an?
Allah ﷻ menyebut
istilah taubatan nasuha (taubat yang tulus) dalam firman-Nya:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَى
رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي
مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah
kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan
menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai…” (QS. At-Tahrim: 8)
Taubatan nasuha adalah taubat yang memenuhi
syarat-syarat taubat yang benar, disertai kesungguhan hati untuk merubah diri,
dan bertekad tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut selamanya.
Apa hikmah dan manfaat
bertaubat bagi kehidupan kita?
Taubat memiliki banyak hikmah dan manfaat, di
antaranya:
1.
Menghapus
dosa-dosa yang telah kita lakukan
2.
Membersihkan
jiwa dan hati kita dari noda kemaksiatan
3.
Menenangkan
dan memberi kelapangan dalam dada
4.
Mendekatkan
diri kepada Allah dan mendapat cinta-Nya
5.
Meraih
keberuntungan, kebahagiaan, dan kemenangan di dunia dan akhirat
Rasulullah ﷺ bersabda:
التَّائِبُ
مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ
“Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang
yang tidak punya dosa.” (HR. Ibnu Majah no. 4250, dishahihkan Al-Albani)
Bagaimana bertaubat
dapat memperbaiki hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia?
Dosa dapat merusak hubungan kita dengan Allah,
juga dengan sesama manusia jika dosanya terkait dengan orang lain. Taubat akan
memperbaiki hubungan tersebut.
Dengan bertaubat, kita kembali mendekat pada
Allah, meraih kembali cinta dan ridha-Nya yang sempat hilang karena dosa.
Taubat juga mengharuskan kita meminta maaf dan mengembalikan hak orang lain
yang pernah kita rampas atau kita dzalimi.
Allah ﷻ berfirman:
إِنَّ
اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
Bagaimana cara menjaga
konsistensi setelah bertaubat agar tidak mengulangi dosa?
Agar taubat kita benar-benar tulus dan
konsisten, ada beberapa tips yang bisa dilakukan:
1.
Perbanyak
dzikir, wirid, dan ibadah sunnah untuk menguatkan hati
2.
Perbanyak
membaca Al-Qur’an dan mendalami maknanya
3.
Bergaul
dengan orang-orang shalih yang bisa mengingatkan dan menasihati kita
4.
Hindari
tempat, pemicu, dan orang-orang yang berpotensi membuat kita terjatuh dalam
dosa lagi
5.
Berdoa
dengan penuh kesungguhan dan memohon perlindungan kepada Allah
Allah ﷻ berfirman:
وَالَّذِينَ
إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ
فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ
يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Dan (juga) orang-orang yang apabila
mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan
Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat
mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan
kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran: 135)
Apa saja amalan-amalan
yang dapat menghapus dosa setelah bertaubat?
Selain istighfar dan taubat, ada beberapa
amalan yang bisa menghapus dosa kita:
1.
Shalat
5 waktu berjamaah
2.
Shalat
sunnah rawatib
3.
Berpuasa
4.
Banyak
bersedekah
5.
Haji
dan umrah
6.
Membaca
istighfar di akhir majelis
7. Sabar menghadapi musibah
Nabi ﷺ bersabda:
مَا
مِنْ مُسْلِمٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّي
رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلَّا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ
“Tidaklah seorang muslim berbuat suatu dosa
lalu ia bersuci dengan baik kemudian shalat dua rakaat dan beristighfar,
melainkan Allah pasti akan mengampuni dosanya.” (HR. Abu Daud no. 1521,
At-Tirmidzi no. 406. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Apakah taubat kita masih
diterima jika dilakukan berulang kali untuk dosa yang sama?
Ya, taubat masih diterima jika dilakukan
berulang kali selama memenuhi syarat-syarat taubat yang benar. Allah Maha Pengampun
dan kasih sayang-Nya luas sekali.
Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ
يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن
رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ
الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui
batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)
Meski demikian, kita tidak boleh meremehkan
dosa atau mengulanginya dengan sengaja. Karena itu adalah bentuk nyata
ketidaktulusan dan kelemahan tekad.
Bagaimana bertaubat dari
dosa-dosa besar seperti syirik, zina, dan membunuh?
Semua dosa baik kecil maupun besar pasti diampuni
jika bertaubat dengan tulus kecuali syirik. Untuk dosa besar dan dosa yang
berkaitan dengan hak manusia, ada tambahan syarat taubat yang harus dipenuhi:
1.
Syirik
– Harus benar-benar meninggalkan semua bentuk kesyirikan, menyesalinya, dan
menggantinya dengan tauhid dan keikhlasan pada Allah
2.
Zina –
Meminta halal kepada pasangan yang dizinai jika statusnya menikah, menyesali
perbuatan, dan bertekad meninggalkannya selamanya
3.
Membunuh
– Meminta maaf dan membayar diyat (tebusan) kepada keluarga korban, menyerahkan
diri kepada yang berwajib untuk dihukum, menyesali dan bertekad tidak
mengulangi
Allah ﷻ berfirman:
قُلْ
يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن
رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا
“Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang
melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.” (QS. Az-Zumar:
53)
Bagaimana taubat dapat
menghindarkan kita dari siksa neraka?
Taubat yang benar dan tulus dapat menghapus
dosa-dosa yang menjadi sebab masuk neraka. Setiap dosa yang kita lakukan
sebenarnya kita sedang mengumpulkan tiket ke neraka. Semakin banyak dosa
semakin besar peluang masuk neraka. Maka taubat ibarat membakar semua tiket
neraka tersebut.
Allah ﷻ berfirman:
إِنَّ
اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
Nabi ﷺ menjanjikan
dalam sebuah hadits:
مَنْ
تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ
“Barangsiapa yang bertaubat sebelum matahari
terbit dari barat, maka Allah akan menerima taubatnya.” (HR. Muslim no. 2703)
Bagaimana kita bisa
mengetahui apakah taubat kita sudah diterima oleh Allah?
Secara pasti hanya Allah yang tahu apakah Dia
mengampuni dosa dan menerima taubat kita atau tidak. Namun ada beberapa tanda
yang insya Allah menunjukkan taubat kita telah diterima:
1.
Kita
merasa semakin dekat dengan Allah, lebih khusyuk dalam ibadah dan banyak
menangis karena takut pada-Nya
2.
Hati
semakin tenteram, tidak lagi gelisah dan cemas karena rasa berdosa
3.
Perbuatan
dosa yang kita tinggalkan diganti dengan amalan baik dan ketaatan
4.
Kenikmatan
maksiat berubah menjadi kenikmatan taat
5.
Mendapat
hidayah untuk lebih banyak berbuat kebaikan
Allah ﷻ berfirman:
وَبَشِّرِ
الْمُؤْمِنِينَ بِأَنَّ لَهُم مِّنَ اللَّهِ فَضْلًا كَبِيرًا
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang beriman bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari
Allah.” (QS. Al-Ahzab: 47)
Apa saja langkah-langkah
praktis yang bisa kita lakukan untuk menyegerakan taubat dalam kehidupan
sehari-hari?
Berikut beberapa langkah mudah yang bisa kita
lakukan sehari-hari untuk segera bertaubat:
1.
Mulailah
hari dengan bertaubat. Luangkan waktu setelah shalat Subuh untuk muhasabah dan
memohon ampun kepada Allah
2.
Saat
melakukan dosa, segeralah ingat Allah dan beristighfar. Hentikan perbuatan
tersebut dan bertekadlah untuk tidak mengulangi
3.
Akhiri
hari sebelum tidur dengan bertaubat dan beristighfar, sehingga kita tidur dalam
keadaan suci
4.
Saat
shalat, perbanyaklah doa memohon ampunan dan perlindungan dari dosa
5.
Setiap
kali selesai shalat, bacalah istighfar sebanyak 3 kali
6.
Jika
terlanjur melakukan dosa besar, segeralah mandi taubat dan perbanyak shalat
taubat serta bersedekah
Nabi ﷺ mengajarkan
doa:
اللَّهُمَّ
أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا
عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ
أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي
فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada
sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku.
Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu semampuku. Aku
berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu
kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya
tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (HR. Bukhari no. 6306)
Kesimpulan
Taubat adalah satu hal yang sangat penting dan
harus disegerakan. Jangan menunda taubat sampai kita tua atau sakit, karena
kita tidak pernah tahu kapan ajal akan menjemput.
Taubat harus memenuhi syarat-syaratnya agar
diterima Allah. Iringilah taubat dengan perbaikan diri, meningkatkan amal
saleh, dan meninggalkan dosa secara total.
Taubat membersihkan jiwa dari noda dosa,
menenteramkan hati, menjauhkan kita dari api neraka, dan mendekatkan diri pada
surga. Taubat berulang kali pun masih akan diterima selama kita
bersungguh-sungguh dalam bertaubat.
Penutup
Demikianlah pembahasan tentang pentingnya
menyegerakan taubat sebelum terlambat. Semoga Allah selalu memberi hidayah pada
kita untuk senantiasa kembali pada jalan-Nya, menjauhkan diri dari segala dosa,
dan rajin bertaubat.
Mari kita isi hari-hari dengan taubat,
istighfar, penyesalan, dan komitmen untuk tidak mengulangi dosa dan
kemaksiatan. Hanya dengan taubat yang tulus dan sungguh-sungguhlah kita dapat
meraih maghfirah dan ridha Allah, serta terselamatkan dari siksa api neraka.
Semoga Allah menerima taubat kita, mengampuni
dosa-dosa kita, dan mengakhiri hidup kita dalam keadaan khusnul khatimah.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Yuk Bertaubat Sekarang
Juga!
Sahabat, jangan menunda-nunda lagi untuk
bertaubat. Mulailah detik ini juga kita evaluasi diri, apa saja dosa dan
kemaksiatan yang telah kita lakukan. Mohonlah ampun pada Allah dengan penuh
penyesalan, dan bertekadlah kuat untuk tidak mengulanginya lagi.
Bersegeralah kembali menuju jalan yang
diridhoi-Nya. Karena sejatinya Allah sangat senang dengan taubat hamba-Nya dan
sangat ingin kita kembali kepada-Nya dalam keadaan suci bersih dari noda dosa.
Mari kita sambut panggilan taubat ini dan
menjadikannya titik balik untuk perubahan diri kita menuju pribadi yang lebih
bertakwa, lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya, serta lebih semangat dalam
menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Jangan pernah menyerah untuk terus berusaha
mendekatkan diri pada Allah meskipun besok kita mungkin terpeleset dalam dosa
lagi. Teruslah meminta ampunan-Nya, karena Dia Maha Pengampun dan tidak pernah
bosan mengampuni hamba-Nya.
Semoga Allah memudahkan jalan taubat kita,
menerima penyesalan kita, dan menjadikan kita hamba-Nya yang senantiasa kembali
kepada-Nya hingga akhir hayat nanti.
اللَّهُمَّ تُبْ عَلَيْنَا
إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
“Ya Allah, terimalah taubat kami. Sesungguhnya
Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar