Khutbah Idul Fitri 1434 H
الخطبة الأولى لعيد الفطر
الله أكبر ×9 الله
أكبَرُ، كُلَّمَا هَلَّ هِلاَلٌ وَأَبْدَرَ. الله أكبَرُ، كُلَّمَاصَامَ
صَائِمٌ وَأَفْطَرَ. الله أكبر، كُلَّمَا تَرَاكَمَ سَحَابٌ وَأَمْطَرَ.
كُلَّّمَا نَبَتَ نَبَاتٌ وَأَزْهَرَ، وَكُلَّمَا أَوْرَقَ عُوْدٌ
وَأَثْمَرَ، وَكُلَّّّمّا أُطْعِمَ اْلَقانِعُ وَالْمُعْتَرُّ، الله أكبرُ ،
الله أكبر لاإله إلاالله والله أكبر، الله أكبر ولله الحمد، الحمد لله
الَّذِى سَهَّلَ لِلْعِبَادِ طَرِيْقَ الْعِبَادَةِ وَيَسَّرَ.
وَوَفَّاهُمْ أُجُوْرَ أَعْمَالِهِمْ مِنْ خَزَائِنِ جُوْدِهِ الّتِي
لاَتُحْصَرُ، وَجَعَلَ لَهُمْ يَوْمَ عِيْدٍ يَعُوْدُ عَلَيْهِمْ فِي كُلِّ
سَنَةٍ وَيَتَكَرَّرُ، وَزَكَّى أَبْدانَهُمْ مِنْ دَرَنِ السَّيِّئَاتِ
وَطَهَّرَ، وتَابَعَ بَيْنَ اْلأَوْقَاتِ لِكَىْ تُشَيَّدَ بِأَنْوَاعِ
الْعِبَادَةِ وَتُعَمَّرَ، فَمَا مَضَى شَهْرُ الصِّيَامِ إِلاَّ
وَأَعْقَبَهُ بِأَشْهُرِ الْحَجِّ إِلَى بَيْتِهِ الْعَتِقِ اْلمُطَهَّرِ،
أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَهُوَ الْمُسْتَحِقُّ لاَِنْ يُحْمَدَ ويُشْكَرَ،
وَاَشْكُرُهُ عَلَى نِعَمٍ لاَتُعَدُّ وَلاَتُحْصَرُ، وَأَشْهَدُ أَنْ
لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الْمُلْكُ الْعَظِيْمُ الأَكْبَرُ،
الَّذِيْ جَعَلَ لِكُلِّ شَيْءٍ وَقْتًا وَأَجَلاً وَقَدَّرَ، وَأَشْهَدُ
أَنََّ سَيَّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ
الْمُشَفَّعُ فِي الْمَحْشَرِِ، نَبِيٌّ مَاطَلَعَتِ الشَّمْسُ عَلَى
أَجْمَلَ مِنْهُ وَجْهًا وَلاَ أَنْوَرَ، نَبِيٌّ أُسْرِيَ بِهِ مِنَ
الْبَيْتِ الْحَرَامِ إِلَى المَْسَجِْدِ الاَقْصَى وَعُرِجَ بِهِ إِلَى
السَّمَاءِ حَتَّى كَانَ لَهُ فَوْقَ السَّمَوَاتِ مِصْعَدٌ وَمَظْهَرٌ،
نَبِيٌّ غَفَرَ الله ُلَهُ مَاتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ومَاتَأَخَّرَ،
وَأَعْطَاهُ سِيَادَةَ بَنِي أَدَمَ الأَسْوَدَ وَاْلأَحْمَرَ، نَبِيٌّ
رَجَّفَتِْ هَيْبَتُهُ قُلُوْبَ الْجَبَابِرَةِ حَتَّى أُمِرَ أَمْرُهُ
وَإِنَّهُ لَيَخَافُهُ مَلِكُ بَنِي اْلأَصْفَرِ، نَبِيٌّ غَفَرَالله
ُمَاتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَاتَأَخَّرَ، مَعَ ذَلِكَ قَامَ عَلَى
قَدَمِهِ الشَّرِيْفِ حَتَّى تَفَطَّرَ ، وَجَاهَدَ فِي اللهِ حَقَّ
جِهَادِهِ فَمَا تَوَانَى وَلاَتَأَخَّرَ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
علىعَبْدِكَ وَخَلِيْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ
الَّذِيْنَ أَذْهَبَ الله ُعَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرَ، الله أكبر ، الله
أكبرلاإله إلاالله والله أكبر . الله أكبر ولله الحمد
Para hadirîn, jama’ah sholat ‘Id Rohimakumullôh ….
Marilah kita senantiasa bertaqwa kepada
Allah. Ketahuilah bahwa hari ini telah dinobatkan sebagai hari yang
berlimpah akan berbagai anugrah dari dzat maha pemurah, sehingga usai
menunaikan aktifitas Idul fitri di masjid atau musholla, setiap insan
akan menerima bagiannya masing-masing, bagi mereka yang telah
menjalankan amal kebajikan niscaya akan memperoleh keluhuran dan
kemuliaan di buku catatan amalnya, sebaliknya, bagi mereka yang
melakukan perbuatan dosa, kelak pasti akan meratapi kesedihan dan
penyesalan yang mendalam.
Dalam hadits marfu’,
Shohabat Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Baginda Nabi SAW bersabda :
“Dikala hari raya Fitrah malaikat-malaikat turun ke berbagai belahan
bumi, berdiri di perempatan-perempatan jalan, memberikan seruan dengan
suara yang dapat didengar segala makhluk kecuali jin dan manusia, “Wahai
umat Muhammad…..bergegaslah kalian menuju dzat maha pemurah, maha
mulia, dzat yang maha memberi dengan pemberian yang agung dan maha
pengampun dosa-dosa besar”. Lantas ketika orang-orang telah berada di masjid atau musholla, Alloh berkata kepada para malaikat-Nya : “Wahai para malaikat-Ku…..Apa balasan bagi orang yang bekerja, yang telah menyelesaikan tugas kerjanya?” Malaikat menjawab : “Ya Robby, sudah seharusnya Engkau memenuhi janji balasan dan pahala kepada mereka”. Allah berfirman : “Saksikanlah,
sungguh Aku telah menjadikan balasan bagi mereka yang telah
menyelesaikan amal puasa dan sholatnya dengan ridlo dan ampunan-Ku”. Dan Allah berfirman : “Mintalah
kalian pada-Ku demi keluhuran dan keagungan-Ku, tidaklah kalian meminta
di perkumpulanmu itu, apa saja atas nama akhiratmu di hari mulia ini
kecuali pasti Aku kabulkan, dan atas nama urusan duniamu kecuali pasti
Aku perhatikan, beranjaklah kalian dari tempat (perkumpulan) itu dengan
mendapatkan ampunan, karena kalian sudah membuat-Ku bangga, niscaya Aku
rido dan bangga pada kalian”.
Usai umat Islam beranjak dari masjid
atau musholla, mereka laksana bayi yang baru terlahir dari sang ibu,
yakni suci dari dosa. Diriwayatkan dari Abdillah bin Umar bahwa baginda
Nabi mewajibkan zakat fitrah satu centhak (27 Ons) makanan pokok untuk
tiap-tiap orang laki-laki, perempuan, besar, kecil yang beragama Islam.
Zakat fitrah diwajibkan bagi mereka yang punya kadar untuk berzakat
serta punya kelebihan untuk menghidupinya sendiri dan keluarganya pada
malam dan siang hari raya. Dan zakat fitrah bisa dita’jil (dikeluarkan
sebelum hari raya). Namun yang paling utama dalam mengeluarkan zakat
fitrah yaitu pada hari raya sebelum solat Id ditunanikan, mulai saat dan
hari ini-lah disebut wakti ikhroj (mengeluarkan zakat).
Sedangkan mengeluarkan zakat setelah hari ini akan terkenai dosa sebab
mengakhirkan zakat tanpa adanya udzur, serta wajib qodlo.
اَللهُ أَكْبَرْ ، اَللهُ أَكْبَرْ لاَ إِلهَ إِلاَّاللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ ، اَللهُ أَكْبَرْ وَِللهِ الْحَمْدُ.
Ma ‘asyirol muslimin rohimakumulloh….
Marilah kita senantiasa menjaga sholat, sebab sholat menjadi tiang agama Islam, perisai dari dosa besar juga dosa-dosa lain.
إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ (العنكبوت : 44
Artinya : “Sesungguhnya sholat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar”.
Barang siapa yang menjaga sholat, pasti juga dia menjaga agamanya,
barang siapa yang menyia-nyiakannya, pasti terhadap hal-hal lain lebih
menyia-nyiakan.
Marilah kita membayar zakat yang telah Allah wajibkan kepada kita
dari harta kekayaan kita dengan penuh keikhlasan hati. Sebab Allah telah
melimpahkan anugrah, kepuasan kepada kita, saat ini Allah meminta
sedikit saja sebagai simpanan dan tabungan yang pasti kelak akan
dikembalikan dengan berlipat ganda.
قال تعالى : مَنْ ذَا الَّذِي
يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا
كَثِيرَةً، وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ، وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (البقرة
: 245
Artinya : “Barang siapa yang mau
meminjamkan dengan kebaikan kepada Allah, niscaya Allah akan melipatkan
pengembaliannya dengan berlipat ganda, dan Allah dzat yang menyempitkan
rizki dan melapangkan. Dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan”.
Marilah kita berpuasa Romadondan menunaikan ibadah haji ke baitullah. Karena kedua ini termasuk arkanul Islam. Dan
kita harus senantiasa berbakti pada kedua orang tua serta mempererat
tali persaudaraan antar sanak famili. Kita juga harus berbuat baik
terhadap fakir miskin dan anak-anak yatim. Kita harus bersabar atas
segala cobaan yang menimpa, kala siang hari maupun malam hari. Marilah
kita selalu amar ma’ruf nahi mungkar, sebab kedua ini kewajiban-kewajiban dalam syari’at Islam, serta agama tidak mungkin dapat tegak dan kokoh tanpa peranan amar ma’ruf nahi mungkar.
قال تعالى : وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ
أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ
وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ، وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (آل عمران
:104
Artinya : “Dan hendaknya ada
diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
berbuat baik dan mencegah kemungkaran, merekalah orang-orang yang
beruntung”.
Saudara muslim yang berbahagia, mari
kita senantiasa memenuhi takaran dan timbangan, sebab mengurangi takaran
dan timbangan menyebabkan hidup sengsara dan dzolimnya penguasa. Kita
juga harus menjauhi perbuatan syirik, sebab syirik merupakan dosa paling
besar, sorga diharamkan bagi para pelaku syirik.
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ (المائدة : 72).
Artinya : “Sesungguhnya orang yang menyekutukan Allah, niscaya Allah akan mengharamkannya surga, dan tempatnya ialah neraka “.
Kita juga tak boleh gegabah membunuh
orang-orang yang telah muliakan Allah, yakni orang Islam, sebab membunuh
orang termasuk dosa besar.
وَمَنْ يَقْتُلْ
مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ
اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا (النساء :
93).
عَنِ النَبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ : لَزَوَالُ الدُّنْيَا
بِأَسْرِهَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ قَتْلِ رَجُلٍ مُسْلِمٍ، وَلَوْ
أَجْمَعَ أَهْلُ السَّمَوَاتِ وَأَهْلُ اْلأَرَضِيْنَ عَلَى قَتْلِ رَجُلٍ
مُسْلِمٍ َلأَ كَبَّهُمُ اللهُ فِى النَّارِ أَجْمَعِيْنَ .
Artinya : Nabi SAW bersabda : “Demi
Allah, lenyapnya dunia seluruhnya akan lebih ringan menurut Allah dari
pada membunuh seorang Muslim, seandainya saja penghuni langit dan
penghuni bumi bergabung untuk membunuh seorang Muslim, pasti kesemuanya
akan dilemparkan oleh Allah ke jurang neraka”.
Saudara muslim yang berbahagia…
Kita juga harus menghindari dari
praktek riba, karena hakikat laba materi dari riba adalah murni kerugian
yang berakibat musnahnya keberkahan serta berujung ke jurang neraka.
يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ (البقرة : 276)
Artinya : “Allah memusnahkan riba
dan menggandakan sodakoh, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang
kafir, yang selalu berbuat dosa”.
Dan marilah kita hindari perbuatan
menuduh zina terhadap wanita mukmin yang memiliki upaya menjauhi dosa
dan lalai dari maksiat, karena tindakan ini jelas diharamkan dalam nash Al Qur’an, sebab termasuk سبع الموبقات
إِنَّ الَّذِينَ
يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلاَتِ الْمُؤْمِنَاتِ لُعِنُوا فِي
الدُّنْيَا وَاْلآَخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ )النور : 23
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang
yang menuduh zina pada wanita yang baik-baik, yang terhindar perbuatan
keji, maka mereka terlaknat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka adzab
yang besar”.
Dan janganlah kita sesekali berani melakukan zina, karena zina termasuk dosa besar lagi mungkar.
” وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلاً (الإسراء : 32) “ .
Artinya : “Janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina adalah perbuatan keji dan perbuatan yang amat buruk”.
Nabi SAW bersabda :
مَا مِنْ ذَنْبٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ بَعْدَ الشِّرْكِ بِهِ مِنْ أَنْ يَضَعَ الرَّجُلُ نُطْفَتَهْ فِى فَرْجٍ حَرَامٍ.
Arttinya : “Tiada dosa yang lebih
besar bagi Allah setelah perbuatan syirik daripada tindakan seorang
laki-laki yang menuangkan spermanya pada kemaluan wanita yang
diharamkan”.
Marilah kita hindari perbuatan
ngerumpi, mengadu domba, menipu, dan mengeluarkan kata-kata kotor, sebab
Allah telah mengharamkan perbuatan-perbuatan ini dalam Al Qur’an Al
Karim. Begitu juga menghianati janji, memakan harta-harta anak yatim,
menggangu harta wakafan umat muslim, sebab dua perkara ini tidaklah
mencampuri hartanya orang kaya kecuali pasti berakibat kemelaratan dan
kemiskinan, serta tidaklah memasukui suatu rumah pasti menjadikan
suasana kemelut dan bringas. Dan marilah kita jauhi perbuatan sombong,
takabur, karen ini telah diharamkan berdasarlan nash Al Qur’an dan hadits.
وَلاَ تَمْشِ فِي اْلأَرْضِ مَرَحًا، إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا (الإسراء : 37)
Artinya : “Janganlah kalian berjalan
di muka bumi dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tak
dapat menembus bumi dan tak akan sampai setinggi langit”.
قال النبي صلى الله عليه وسلم مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ فَهُوَ فِى النَّارِ .
Artinya : Nabi SAW bersabda : “Pakaian yang melebihi dua mata kaki (untuk kesombongan), maka itu bagiannya neraka”.
Kita juga harus menghindari dari
mengkonsumsi barang haram yang merusak akal sehat, sebab bagi orang yang
mati karena minum-minuman keras, Allah telah menvonisnya dengan
meminumkan nanah penghuni neraka padanya. Dan ketika kita bersumpah
dengan menyebut asma Allah dalam perseteruan atau ajang persumpahan
lainnya, kita harus memuliakan sumpah tersebut, jangan sampai kita
merampas harta orang lain dengan sumpah palsu. Nabi SAW bersabda :
مَنْ اِقْتَطَعَ مَالَ
امْرِئٍ مُسْلِمٍ بِيَمِيْنِهِ لَقِيَ اللهَ وَهُوَ عَلَيْهِ غَضْبَانَ
قَالُوْا : وَاِنْ كَانَ شَيْئًا يَسِيْرًا يَا رَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ :
وَاِنْ كَانَ قَضِيْبًا مِنْ أَرَاكٍ.
Artinya : “Barang siapa yang
mengambil harta orang lain dengan memakai sumpahnya, niscaya dia akan
menghadap Allah dalam keadaan yang murka kepada dirinya. Para shohabat
bertanya kepada Nabi : “Walaupun hanya sedikit harta?” Nabi menjawab :
“Walaupun hanya kayu pembersih gigi”.
Serta ketika berhutang, pihak yang
ditagih harus baik dalam membayar hutang, dan pihak yang menghutangi
harus baik dalam menagih. Dalam suatu hadits disebutkan:
وفى الحديث : ” رَحِمَ اللهُ إمْرَأً سَمْحًا إِذَا بَاعَ سَمْحًا إِذَا اشْتَرَى سَمْحًا إِذَا قَضَى سَمْحًا إِذَا اقْتَضَى ” .
Artinya : “Allah mengasihi pada orang
yang ramah dalam menjual, ramah dalam membeli, ramah dalam membayar
hutang dan ramah dalam menagih hutang”.
اَللهُ أَكْبَرْ ، اَللهُ أَكْبَرْ لاَ إِلهَ إِلاَّاللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ ، اَللهُ أَكْبَرْ وَِللهِ الْحَمْدُ.
Saudara muslim yang berbahagia…
Ketahuilah bahwa musuh besar kita adalah iblis, karena selama masa Romadlon selalu
merasa gagal dalam menggapai hasratnya dan terus terbelenggu. Maka ia
senantiasa bertekad untuk balas dendam kepada kita dengan menjadikan
amal-amal kita semasa Romadon laksana debu yang beterbangan, yakni sirna tiada guna. Marilah kita lawan iblis laknatulloh dengan
berperisai sifat belas kasihan Allah, sehingga iblis tetap saja rendah
lagi terhina. Iblis haruslah menyadari bahwa anugrah Allah senantiasa
berlimpah sepanjang masa, serta laskar Allah, walau bagaimanapun
kondisinya, pasti akan memperoleh pertolongan dan kemenangan.
Para hadirin, jama’ah sholat ‘Id…..
Sudah selayaknya kita pada majlis
perkumpulan ini merenungkan apa yang akan menimpa kita, yakni berbagai
kesulitan dan musibah yang sungguh-sungguh akan mengejutkan kita. Dan
marilah kita menjaga dan menjauhi dari segala hal yang akan
mempermalukan kita kelak di hari perhitungan amal, juga dari segala
perbuatan kotor yang diharamkan berdasarkan nash Al Qur’an dan hadits. Marilah kita bertafakkur, mengenang
orang-orang yang beberapa waktu lalu masih sempat sembahyang berjama’ah
di tempat ini, seperti bapak, anak, saudara, kerabat, sahabat,
bagaimana mereka tersingkir dan terpisah dari peradaban dunia karena
direnggut kematian, lantas mereka harus mempertanggung jawabkan segala
amal perbuatan di dalam liang-liang kubur yang gelap gulita, sudah tak
ada kesempatan lagi untuk mengurangi dosa-dosa ataupun menambah amal
kebaikan. oleh karena itu kita harus selalu berhati-hati dan waspada,
sudah pasti kita akan menyusul ke tempat persemayaman mereka, serta akan
menemui balasan dari apa yang pernah kita perbuat. Yang pasti akan
menyesali atas amal kebaikan yang kita tinggalkan dan kita abaikan di
dunia ini.
فَإنَّا ِللهِ وَاِنَّااِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ
أَعَادَ اللهُ
عَلَيْكُمْ مِنْ بَرَكَاتِ هَذَا الْعِيْدِ وَأَمَّنَنِى وَاِيَّاكُمْ مِنْ
سَطْوَةِ يَوْمِ الْوَعِيْدِ، وَاللهُ تَعَالَى يَقُوْلُ وَفِى قَوْلِهِ
يَهْتَدِى الْمُهْتَدُوْنَ وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْآنَ فَاسْتَمِعُوْالَهُ
وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ﴿ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ
حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ
بِاللَّهِ الْغَرُورُ. إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ
عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ
السَّعِيرِ﴾ وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ
الرَّاحِمِيْنَ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar