Nabi Ibrahim lahir di sebuah tempat bernama “Faddam A’ram” di
kerajaan Babilonia yang dipimpin oleh Raja Namrud. Pada masa itu,
Kerajaan Babilonia termasuk kerajaan yang makmur. Namun, kehidupan
mereka masih jahiliyah. Bahkan Ayahnya, Azar, adalah seorang pemahat
patung.
Suatu hari Namrud mendapat firasat bahwa akan lahir bayi laki-laki
yang akan menggulingkan kekuasaanya. Maka diperintahkanlah kepada
seluruh pasukannya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir.
Hingga ketika Nabi Ibrahim lahir, Azar tidak tega membunuh anaknya, maka
dibuanglah Ibrahim ke tempat yang jauh.
Namun Ibrahim ada dalam perlindungan Allah, sehingga tidak ada
binatang buas yang sanggup mendekatinya. Selain itu, Ibrahim dikaruniai
mukjizat berupa jempol yang dapat mengeluarkan cairan manis sehingga
Ibrahim tidak merasa lapar atau haus.
Selama setahun Ibrahim tinggal di dalam gua. Setelah Ibrahim semakin
dewasa, ayah dan ibunya akhirnya berani membawa Ibrahim kembali ke
rumah. Suatu hari Ibrahim bertanya.
“Wahai ayah dan ibu, siapakah yang menciptakan aku?” ayahnya menjawab “Tentu saja ayah dan ibumu.”
Ibrahim bertanya lagi “Siapa yang menciptakan ayah dan ibu?” ayahnya menjawab “Kakek dan nenekmu.”
Ibrahim bertanya lagi “Lalu siapa yang pertama kali menciptakan
semuanya?” namun ayahnya tidak menjawab karena tidak mengenal Allah.
Firman Allah SWT dalam QS.Al-An’am 76-79:
76. Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia
berkata: “Inilah Tuhanku”, tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia
berkata: “Saya tidak suka kepada yang tenggelam”.
77. Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: “Inilah
Tuhanku”. Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: “Sesungguhnya
jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk
orang yang sesat”.
78. Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: “Inilah
Tuhanku, ini yang lebih besar”. Maka tatkala matahari itu terbenam, dia
berkata: “Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu
persekutukan.
79. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan
langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku
bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
Hidayah Allah
Dia memberi Hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus. (QS. Al-Baqarah : 142)
Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (QS. Al-baqarah : 213)
Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada
siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka
mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah
mereka kerjakan. QS. Al-An’am : 88)
Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang
mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka
merekalah orang-orang yang merugi. (QS. Al-A’raaf : 178)
Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah
kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaan)
nya. (QS. Al-Anbiyaa’ : 51)
Penutup
Itulah cara Nabi Ibrahim alaihi salam mencari Tuhan dengan menggunakan akal fikiran untuk memperhatikan alam sekitarnya.
Awwaluddin ma’rifatullah (Awal agama adalah mengenal Allah).
Barangsiapa yang ingin mengenal Allah, maka kenali dirinya baru ia akan
mengenal siapa Allah sesungguhnya, dimana Allah, dan kenapa kita harus
menyembah Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar