Ustadz menceritakan pengalamannya bertamu kepada
seorang kiai. Di tengah kesibukannya menerima tamunya, sang kiai pamit.
"Sebentar, saya pamit keluar dulu ya," ujar sang tuan rumah pada para tamunya. Tentu para tamu mempersilakan tuan rumahnya pergi.
Tetapi, tak sampai tiga menit, sang tuan rumah masuk lagi ke ruang tamu, duduk kembali menghadapi para tamunya.
"Kok sebentar, Kiai? Emang dari mana?" tanya salah seorang tamu yang kaget, tiba-tiba tuan rumah ada di hadapannye kembali.
"Membahagiakan santri?" jawab kiai pendek.
"Bagaimana caranya? Membahagiakan santri kok cuma dua menit?" tanya si tamu penasaran, pikirannya sudah ke mana-mana.
"Saya cuma bilang ke santri, Kang, ngajine libur ya.." jawab kiai enteng. Seisi ruang tamu tertawa.
"Sebentar, saya pamit keluar dulu ya," ujar sang tuan rumah pada para tamunya. Tentu para tamu mempersilakan tuan rumahnya pergi.
Tetapi, tak sampai tiga menit, sang tuan rumah masuk lagi ke ruang tamu, duduk kembali menghadapi para tamunya.
"Kok sebentar, Kiai? Emang dari mana?" tanya salah seorang tamu yang kaget, tiba-tiba tuan rumah ada di hadapannye kembali.
"Membahagiakan santri?" jawab kiai pendek.
"Bagaimana caranya? Membahagiakan santri kok cuma dua menit?" tanya si tamu penasaran, pikirannya sudah ke mana-mana.
"Saya cuma bilang ke santri, Kang, ngajine libur ya.." jawab kiai enteng. Seisi ruang tamu tertawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar