DESA KETAPANG
MANDIRI
(MAKMUR,
AMAN, DISIPLIN DAN RELIGIUS)
DESA KETAPANG MANDIRI (makmur, aman,
disiplin, dan religius); sebuah cita-cita, harapan, dan impian yang ingin
diwujudkan. Desa yang tidak sebatas menjadi tempat hidup (tinggal), namun
sebuah desa yang menjadi tempat hidup dan penghidupan bagi masyarakatnya
(penghuninya).
1. MAKMUR
Masyarakat Desa KETAPANG yang makmur bukan berarti
masyarakat yang sama rata dan sama kaya karena sama rata dan sama kaya tidak
mungkin terjadi. Sudah menjadi sunnatullah bahwa akan selalu ada perbedaan
keadaan seseorang, di mana pun dan kapan pun, di dunia ini.
Masyarakat yang makmur adalah masyarakat yang hidupnya
proporsional. Perbedaaan yang tampak tidak akan mendatangkan kecemburuan
sosial, melainkan justru sebaliknya, akan menghasilkan kasih sayang karena
saling membantu satu sama lain.
Orang kaya yang makmur adalah orang yang tidak
memamerkan kekayaan. Dengan begitu ia tidak menyakiti hati orang miskin. Orang
kaya yang makmur adalah orang yang tidak memperdayai dan mengekploitasi orang
lemah untuk semakin memperkaya dirinya. Orang kaya yang makmur adalah orang
yang sadar bahwa kekayaannya hanyalah titipan Allah semata sehingga gaya
hidupnya proporsional, meraba keadaan dan perasaan masyarakat di sekitarnya.
Orang kaya yang makmur adalah orang kaya yang memanfaatkan kekayaannya untuk memberdayakan
lingkungannya sehingga ia menjadi pribadi bermanfaat yang dicintai masyarakat.
Begitu pula orang yang memiliki keterbatasan materi,
namun memiliki jiwa yang makmur, sehingga hidupnya akan dijalaninnya dengan
tetap menjaga harga dirinya untuk tidak meminta-minta, mau bekerja keras dengan
cerdas, dan tidak ada rasa dengki sedikit pun terhadap orang yang diberi
kekayaan lebih dari dirinya.
2. AMAN
Keindahan, kemuliaan, kesehatan, ketenteraman, dan
kehormatan tidak pernah singgah kepada sesuatu wilayah yang tidak aman. Begitu
pula jikalau Desa KETAPANG tidak aman, tidak ada gunanya bangunan yang megah,
program yang muluk, dan keinginan yang banyak, sehingga mutlak kuncinya adalah
keamanan. Aman dari apa saja?
1.
Aman dari kemusyrikan. Diharapkan masyarakat desa ini betul-betul menjadi masyarakat yang
memiliki keyakinan yang benar kepada Allah Swt., berakal sehat, dan memiliki
iman yang kokoh, yang terbukti dari perilaku akhlak yang baik.
2.
Aman dari kemaksiatan. Sungguh pedih hati, merah telinga, andaikata orang yang ingin berbuat
nista yang diingat adalah suatu tempat di wilayah desa ini. Tidak pernah ada
kehormatan dan keberkahan bagi tempat berlumur maksiat. Oleh karena itu, mari
jungjung tinggi kehormatan masyarakat Desa KETAPANG dengan menjadikan desa ini
sebagai desa yang aman dari kemaksiatan.
3.
Aman dari kebusukan hati. Warga desa yang tidak sombong, tidak gemar riya dan
pamer, tidak diselimuti kedengkian satu sama lain, bahkan senang berkasih
sayang akan membuat desa ini aman, nyaman, dan disukai.
4.
Aman dari Korupsi. Korupsi
adalah kejahatan yang amat keji sehingga melumpuhkan perekonomian, menutup
lapangan kerja, dan memiskinkan masyarakat.
3.
DISIPLIN
Tidak ada kesuksesan tanpa kedisiplinan dan ketaatan. Sungguh hanya mimpi
jika rindu kebahagiaan, tapi menjalani kehidupan dengan tidak tertib. Lihatlah
kondisi jalan yang semrawut, PKL yang kurang tertata, pengguna jalan yang semau
gue, dan banyak hal lainnya yang membuat pusing tujuh keliling, dan menjadikan
ketidak-nyamanan yang merupakan buah dari ketidak-disiplinan.
Oleh karena itu, bila ingin menjadikan tempat tinggal
nyaman, aman, dan tenteram, setiap penghuninya harus berupaya keras untuk
menjadi penghuni yang tertib menjaga kedisiplinan, yaitu:
·
Disiplin terhadap Allah. Diharapkan masyarakat Desa KETAPANG menjadi masyarakat yang religius dan
ahli ibadah, sehingga tercermin dari pribadi masyarakatnya yang senantiasa
terpelihara dari perbuatan keji dan munkar. Kedisiplinan masyararakat kepada
Allah akan tampak dari akhlaknya sehari-hari. Kemampuan menjaga diri dari perbuatan tercela menjadi bukti
masyarakat yang disiplin terhadap Allah.
·
Disiplin terhadap atuaran lalu lintas. Lalu lintas yang disiplin akan membuat penghuni desa
menikmati keberadaan desa yang masih terbatas fasilitasnya.
·
Disiplin membayar pajak. Mudah-mudahan akan menjadikan pembangunan Desa KETAPANG lebih lancar.
·
Disiplin terhadap aturan kehidupan kemasyarakatan. Hal ini diharapkan dapat
menjadikan masyarakat yang tertib serta bisa menikmati dan merasakan kesuksesan
bersama.
Akan tetapi, kunci dari semua kedisplinan ini harus
diawali dengan keteladanan dari para pemimpin, para tokoh, dan para orang tua
di Desa KETAPANG. Kedisiplinan akan tegak bila diawali dengan keteladanan.
Tiada disiplin tanpa keteladanan, di samping pembinaan yang sistematis.
Dan yang tak kalah pentingnya adalah upaya penegakan
hukum yang adil dan konsisten. Untuk itu, masyarakat Desa KETAPANG harus
berjuang bersama agar Desa KETAPANG menjadi desa yang hukumnya/aturan-aturannya
ditegakkan dengan adil dan konsisten.
2. RELIGIUS
Kehormatan dan keberkahan suatu
tempat tidak mungkin terwujud jika tempat tersebut berlumur kemaksiatan. Jangan
harap meraih kenyamanan, keamanan, dan ketenteraman bila kemaksiatan tumbuh
subur dan memperoleh tempat aman. Mungkinkah betah tinggal di desa yang
masyarakatnya berakhlak buruk?
Mungkinkah betah tinggal di desa yang senantiasa
dihiasi dengan perbuatan-perbutan keji dan munkar? Jawabannya tentu : TIDAK!!!
Terjadinya kemaksiatan merupakan buah dari
dicampakkannya nilai-nilai, norma, semangat, dan kaidah agama dalam kehidupan
masyarakat. Betapa mengerikan kondisi Desa KETAPANG bila kemaksiatan
merajalela di setiap tempat di wilayah Desa KETAPANG. Akan tetapi, hal tersebut
tidak mungkin terjadi bila masyarakat Desa KETAPANG senantiasa memelihara diri
dari perbuatan keji dan munkar yang merupakan pencerminan dari pribadi
masyarakat yang ahli ibadah dan religius.
Masyarakat Desa KETAPANG diharapkan menjadi
masyarakat yang religius dan ahli ibadah. Suatu kondisi kehidupan desa, dimana
setiap pelaksanaan aktivitas kehidupannya senantiasa dijiwai, diwarnai, diruhi,
dan dipedomani oleh nilai-nilai, norma, semangat, dan kaidah agama (khusunya
Islam yang diyakini dan dianut serta menjadi karakter dan identitas masyarakat
Desa KETAPANG).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar