Selasa, 29 September 2020

BACAAN PENGURUSAN JENAZAH

 

Bacaan Doa Pada Saat Memadikan Jenazah

Berikut ini adalah beberapa bacaan doa pada saat proses memandikan jenazah atau mayit yang perlu Anda ketahui.

  • Bacaan Memejamkan Mata Mayit yang masih terbuka

Bila melihat orang yang meninggal dan matanya masih tidak mejam / masih terbuka, maka pejamkanlah dengan secara perlahan sambil membaca Bismilahirrahmanirrahim.

  • Bacaan Untuk Memajamkan Mata Mayit

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَسَلَّمَ

(Bismillahirrohmanirrohim. Bismilahi wa’ala milati rosulillahi solallahu ‘alaihi wasalam)

Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Dengan Nama Allah dan tetap di atas Agama Rasulullah Sollallahu ‘alai wa sallam.

  • Bacaan untuk Menggotong Mayit

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَسَلَّمَ

(Bismillahirrohmanirrohim. Bismilahi wa’ala milati rosulillahi solallahu ‘alaihi wasalam)

Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Dengan Nama Allah dan tetap di atas Agama Rasulullah Sollallahu ‘alai wa sallam.

  • Bacaan Niat Memandikan Mayit Laki-laki Dewasa

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ نَوَيْتُ الْغُسْلَ عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ فَرْضَ كِفَايَةٍ لِلَّهِ تَعَالَى

(Bismillahirrohmanirrohim. Nawaitul-gusla ‘ala hadzal-mayiti fardho kifayatin lilhita’ala)

Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Saya Niat Mandi (Memandikan) atas mayit ini Karena Allah Ta’ala

  • Doa menggosok mayit yang sedang di mandikan dengan sabun

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ سَقَى اللهُ صَبِيْبَ رَحْمَتِهِ وَرِضْوَانِهِ

(Bismillahirrohmanirrohim. Sakollahu shobiba rohmatihi waridwanihi)

Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Semoga Allah Menuangkan Rahmat dan Keridhoan-Nya

  • Niat Mengistinjakkan Mayit Laki-laki Dewasa

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ نَوَيْتُ الْإِسْتِنْجَاءَ عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ لِلَّهِ تَعَالَى

(Bismillahirrohmanirrohim. Nawaitul-istinja-a ‘ala hadzal-mayiti lilahi ta’ala)

Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Saya Niat Mengistinjakkan Atas Jenazah ini Karena Allah Ta’ala

  • Niat Mewudhukan Mayit Laki-laki Dewasa

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ لِلَّهِ تَعَالَى

(Bismillahirrohmanirrohim. Nawaitul-wudhu-a ‘ala hadzal-mayiti lilahita’ala)

Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Saya Niat berwudhu (Mewudhukkan) atas mayit ini Karena Allah Ta’ala

  • Doa Setelah Mewudhukan Mayit Laki-laki Dewasa

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْهُ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

(Allahummaj’alhu minatawabina waj’alhu minal-mutathohirin)

Artinya: Ya Allah Jadikan dia masuk pada golongan orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah dia masuk di golongan orang-orang yang bersih

  • Niat Mandi setelah Memandikan Mayit

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِغُسْلِ الْمَيِّتِ لِلَّهِ تَعَالَى

(Bismillahirrohmanirrohim. Nawaitul-ghusla lighuslil-mayiti lilahita’ala)

Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Saya Niat Mndi karena Memandikan Mayit Karena Allah Ta’ala

  • Bacaan Ketika Mengkafani Mayit

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ

(Allahumma Shollia ‘ala Sayidina Muhammadin, Asyhadu AnLaa-ilaha illallah, wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah)

Artinya: Ya Allah Berikanlah Rahmat atas Penghulu kami Nabi Muhammad s.a.w., Aku bersaksi Bahwa Tidak ada Tuhan yang hak wajib disembah kecuali Alallah, dan Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu adalah Utsan Allah.


Perkara Sunah Dalam Memandikan Mayit

Terdapat juga beberapa sunah selain membaca doa pada keterangan diatas, yang mana dijelaskan oleh Syekh Nawawi dalam Kitab Kasyifatus Saja antara lain yaitu:

  • Disunahkan basuhan yang pertama dengan daun bidara, basuhan kedua untuk menghilangkan daun bidara, dan basuhan ketiga dengan air bersih yang diberi sedikit kapur barus yang sekiranya tidak sampai merubah air. Pada tiga basuhan tersebut terhitung sebagai satu kali basuhan dan disunahkan untuk mengulanginya dua kali lagi seperti basuhan-basuhan tersebut
  • Ketika Memandikan harus diupayakan dalam menyiramkan air pada tubuh mayit itu 3x.
  • Hindarkan penggunaan pada air Musta’mal.
  • Siramkan air mulai dari arah kepala sampai ke kaki.
  • Gosok dengan perlahan pada Tubuh Mayit dengan sabun atau air sabun.
  • Siram menggunakan air dengan hitungan ganjil sambil digosok.
  • Baringkan mayit dan hadapkan ke sebelah kiri.
  • Siram dengan air hingga ke bagian belakang kemudian disabun lalu disiram lagi dengan hitungan ganjil dan digosok sampai bersih.
  • Baringkan lagi mayit ke sebelah kanan kemudian siram dengan air terus disabun lalu disiram lagi dengan hitungan ganjil dan digosok sampai bersih.
  • Bersihkan semua kotoran yang ada dibawah kuku tangan dan kakinya
  • Jenazah aga diduduk sedikit miring ke belakang dengan ditopang tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya mengurut bagian perut jenazah agar ditekan agar apa yang ada di alam perutnya keluar. Kemudian yang memandikan memakai sarung tangan atau membungkus tangan kirinya lalu membasuh lubang kubul dan dubur mayit.
  • Bersihkan mulut dan hidungnya lalu mewudhukannya sebagaimana melakukan wudhunya bagi orang yang hidup.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar