MENCIPTAKAN GENERASI MUDA YANG SHOLIH, BUAH DARI PENDIDIKAN
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ، وَنَعُوذُ بِاللهِ تَعَالَى مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللهُ لَهُ نُوْرًا فَمَا لَهُ مِنْ نُوْرٍ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: |·÷uø9ur úïÏ%©!$# öqs9 (#qä.ts? ô`ÏB óOÎgÏÿù=yz ZpÍhè $¸ÿ»yèÅÊ (#qèù%s{ öNÎgøn=tæ (#qà)Guù=sù ©!$# (#qä9qà)uø9ur Zwöqs% #´Ïy ÇÒÈ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ. وَأَحْيِنَا اَللَّهُمَّ عَلَى سُنَّتِهِ وَأَمِتْنَا عَلَى مِلَّتِهِ. وَبَعْدُ؛ فيا أيها الحاضرون، اتقوا الله حق تقاته، إن الله لمع المتقين
Bulan Mei di negara kita Indonesia merupakan bulan pendidikan.
Karena setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai hari pendidikan nasional.
Masalah pendidikan tentunya tidak terlepas dengan anak-anak kita sebagai
generasi muda penerus perjuangan orang tua, penerus bangsa dan agama. Maka hal
itu mendorong khotib untuk ikut menyampaikan masalah kepemudaan dan pendidikan.
Hadirin rohimakumullah
Umumnya, kebanyakan orang menginginkan agar kelak anak-anaknya dapat
menjadi anak yang shalih, dan
setelah dewasa
mereka berbakti kepada orang tuanya. Hal itu
sangatlah pantas dan wajar, sebab anak merupakan aset yang tak ternilai
harganya bagi orang tua, bukan hanya di dunia, tapi sampai ke akhirat kelak. Oleh karena itu, mari kita simak kembali
sebuah hadits riwayat Muslim berikut ini:إذَا مَاتَ بْنُ آدَمَ
اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ، صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ
يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ.
Artinya: “Jika wafat anak cucu Adam, maka
terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga: Sadaqah jariah atau ilmu yang
bermanfaat atau anak shalih yang selalu mendoakannya.” (HR.Muslim)
Dari matan hadits tersebut tampak jelas bahwa salah satu aset berharga
yang hasil investasinya dapat dirasakan selama-lamanya adalah anak sholeh yang
mendoakan orang tuanya. Dan kesholehan seorang anak bukanlah terjadi
secara kebetulan, tapi merupakan hasil dari pendidikan. Baik pendidikan
yang kita berikan di rumah, di sekolah dan lain-lain. Dengan pendidikan yang
baik, tercetaklah genersi muda yang baik dan berkualitas, dengan pemuda yang
berkualitas unggul, berbagai keunggulan di masa mendatang bukanlah sesuatu yang
mustahil untuk diraih dengan gemilang.
Hadirin yang berbahagia,
khusunya para generasi muda
Di tangan anda ada
harapan, di pundak kalian juga ada tanggung jawab. Ibarat sebuah bisnis, anda
adalah aset yang diharapkan oleh para investor Maksudnya, anda diharapkan
memiliki kemampuan untuk meyelesaikan segala permasalahan umat yang selalu
datang silih berganti. Anda diharapkan memiliki kemampuan untuk mendatangkan
kemajuan dan perbaikan bagi masyarakat, nusa, bangsa, dan agama tentunya.
Ingatlah firman Allah
dalam surat an-Nisa ayat 9 berikut:
|·÷uø9ur úïÏ%©!$# öqs9 (#qä.ts? ô`ÏB óOÎgÏÿù=yz ZpÍhè $¸ÿ»yèÅÊ (#qèù%s{ öNÎgøn=tæ (#qà)Guù=sù ©!$# (#qä9qà)uø9ur Zwöqs% #´Ïy
“Dan hendaklah takut
kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka
anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.
Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar " (An-Nisa: 9)
Ayat tersebut mengungkapkan secara gamblang bahwa salah satu yang
sangat patut dihawatirkan adalah generasi muda yang lemah, lemah ilmunya, lemah
fisiknya, lemah keterampilannya, lemah ekonominya,
lemah akhlaknya dan yeng lebih bahaya adalah lemah imannya. Seperti kita
ketahui bersama bahwa pembunuhan, pemerkosaan, perzinahan, pergaulan bebas, minuman
keras, perjudian yang merajalela, generasi yang tidak kenal dan tidak mau tahu
dengan agamanya. Kesemuanya itu terjadi karena lemahnya generasi kita, oeh
karenanya terciptanya generasi muda yang kuat merupakan satu keniscayaan demi
terwujudnya masa depan yang lebih baik. Untuk merealisasikannya,
pendidikan yang baik dan tepat adalah jawabannya.
Jamaah jum’at yang
dirahmati Allah.
Pendidikan yang baik bukan tercermin pada selembar ijazah dengan
tertuliskan kata LULUS. Pendidikan yang baik juga bukan diukur seberapa tinggi
nilai yang tertera di dalam raport. Tapi pendidikan yang baik tercermin dari
kesatuan antara aspek fisik, intelektual dan spiritual. Ketiganya dicapai
melalui perpaduan indah antara tiga sarana pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan
lingkungan masyarakat. Keluarga yang baik, tempat sekolah yang baik, dan
lingkungan yang baik inilah penghasil generasi muda yang unggul kualitasnya.
Hadirin, jamah jum’at
rohima kumulloh
Dari ketiganya tersebut tidak lain adalah dunia pesantren. Sebab,
kyai, asatidz, dan santri adalah satu keluarga besar yang hidup bersama dan
saling menularkan karakter-karakter yang baik. Dalam pesantren, proses
pengajaran ilmu pengetahuan dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan. Dan
pesantren sekaligus sebagai miniature atau contoh kecil kehidupan masyarakat
yang penuh dengan permasalahan dan cobaan.
Maka, tidaklah salah wahai para orang tua ketika menyekolahkan
anak-anaknya ke pesantren. Sebab di dalamnya, trilogi pendidikan tersedia
secara padu. Tinggal bagaimana dukungan orang tua dan kesiapan hati si anak
untuk meyerap semua nutrisi nilai-nilai pendidikan yang tersuguhkan secara
prasmanan di dalam lingkungan pesantren. Kesungguhan si santri di pesantren
untuk mengambil sebanyak-banyaknya pelajaran, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Yakinlah bahwa tidak ada kesia-siaan pada semua yang kalian lihat,
kalian dengar, dan kalian rasakan jika berada di lingkungan pendidikan
pesantren.
Hadirin jamaah jumat yg
berbahagia.
Ada sedikit cerita yang perlu saya sampaikan : Diantara hal yang dapat menyeret kita kedalam
neraka adalah tidak memperhatikan anak-anak dan generasi muda kita. Ali akbar
nafis dalam cerpennya berjudul “robohnya surau kami” bercerita ada seorang haji
yang bernama haji shaleh. Semasa hidupnya beliau terkenal sebagai orang taat kepada
Allah, namun dia dimasukkan ke neraka. Sesampinya di neraka haji shaleh
terkejut dan berkata “saya kira Tuhan ini salah, apakah tuhan lupa kalau saya
ini adalah orng yang taat beribadah kepadanya, tetapi kenapa saya dimasukkan
kedalam neraka”. Lalu haji shaleh berunjuk rasa kehadapan Allah. Sesampainya
dihadapan Allah haji shaleh protes. lalu Allah bertanya engkau kah yang bernam
haji shaleh ? benar ya tuhan jawab haji shaleh. Lalu ditanya lagi, apakah
engkau mengerjalan sholat ? saya mengerjakan sholat dengan tepat ya tuhan.
Apakah engkau berpuasa bulan romadhan, membayar zakat, berhaji ? dijawabnya
benar tuhan saya mengerjakan semua itu. Lalu Allah mengatakan “Bagus, memang
kamu adalah hamba ku yang taat”. Kemudian Allah bertanya lagi “ apakah kamu
mempunyai anak ? punya tuhan jawabnya. Pernahkah anakmu disuruh sholat, belajar
membaca alqur’an ? oooo itu memang saya lupa tuhan, saking sibuknya saya
beribdah kepadamu hingga lupa terhadap anak dan keluarga. Kemudian Allah
memerintahkan masuklah kamu beserta anakmu kedalam neraka karena kamu tidak
bertanggngjawab. Akhirnya haji shaleh, anaknya dan temannya dimasukkan kedalam
neraka karena tidak bertanggungjawab terhadap keluarganya.
Jama’ah sholat Jum’at
rohimakumullah.
Di akhir khutbah singkat ini, khotib berpesan kepada para orang
tua ciptakanlah suasana yang mendorong pada perbaikan keadaan para penerus
bangsa ini dengan keadaan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat yang
baik. Bagaimana caranya : 1. Diisi dadanya dengan akhlak yang baik dan iman
yang kuat 2. Diisi otaknya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi 3. Diisi
perutnya dengan makanan yang halal 4. Diisi tangannya dengan keterampilan dan
keahlian
Untuk para generasi muda, ketahuilah bahwa salah satu dari
beberapa golongan yang akan mendapatkan naungan dari Allah saat tidak ada
naungan kecuali naungan-Nya adalah pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada
Allah.
Dan untuk hadirin semua, kewajiban untuk berdakwah demi kebaikan
umat bukanlah tugas segelintir manusia, melainkan tanggung jawab kita semua.
Tiap individu seharusnya mengambil peran dalam usaha menyerukan keluhuran
ajaran-ajaran Islam ke seluruh lapisan masyarakat. Tentunya dengan kemampuan
dan kapasitas, serta bidangnya masing-masing. Sebab beramar ma’ruf nahi munkar
merupakan keniscayaan bagi kita sebagai umat terbaik yang diciptakan oleh
Allah.
öNçGZä.
uöyz
>p¨Bé&
ôMy_Ì÷zé&
Ĩ$¨Y=Ï9
tbrâßDù's?
Å$rã÷èyJø9$$Î/
cöqyg÷Ys?ur
Ç`tã
Ìx6ZßJø9$#
tbqãZÏB÷sè?ur
«!$$Î/
3
öqs9ur
ÆtB#uä
ã@÷dr&
É=»tGÅ6ø9$#
tb%s3s9
#Zöyz
Nßg©9
4
ãNßg÷ZÏiB
cqãYÏB÷sßJø9$#
ãNèdçsYò2r&ur
tbqà)Å¡»xÿø9$#
ÇÊÊÉÈ
kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang
munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik.
بَارَكَ اللهُ لِى
وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكـُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ
إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِى هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِى وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا
بَعْدُ؛ إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا
أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا
عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اَللَّهُمَ أَصْلِحْ أَحْوَالَ
الْمُسْلِمِيْنَ وَأَرْخِصْ أَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِيْ أَوْطَانِهِمْ. رَبِّ
اجْعَلْنا مُقِيْمَ الصَّلاَةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنا، رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ
دُعَاءَ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنا وَلِوَالِدَينا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ
يَقُوْمُ الْحِسَابُ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا
قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا آتِنَا
فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ.عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ
وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ
يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.